VIRAL Dokter Ini Emosi Karena Banyak Korban Virus Corona, Suara Bergetar Saat Nelpon, Cek Videonya!
Ia emosi karena tak bisa bertemu manajemen rumah sakit.
Pasalnya, banyak tenaga medis yang bekerja ekstra dan kelelahan.
Diketahui, virus Corona yang disebut berasal dari Wuhan, China terus menyebar, hingga menjatuhkan korban jiwa.
Bahkan tampak banyak pasien memenuhi rumah sakit, bahkan ada beberapa mayat yang tergelat begitu saja di lantai rumah sakut.
Dilansir dari theguardian.com via World Of Buzz, media sosial pun dibanjiri dengan unggahan-unggahan yang menunjukkan para pekerja kelelahan berjuang untuk mengatasinya.
Dikutip dari Tribunnews (grup TribunJatim.com), satu video di antaranya viral di media sosial Tiongkok.
Video itu memperlihatkan staf medis mogok saat melakukan panggilan telepon
Dalam video 1,5 menit, pria itu tampak emosi karena tim medisnya gagal menghubungi ketua rumah sakit.
"Kapan kami bisa melihatmu? Bagaimana kami bisa pulang dan menghabiskan waktu bersama keluarga kami untuk Tahun Baru Imlek? Apa yang kamu lakukan?" tuturnya dengan nada tinggi hingga suaranya bergetar, dikutip TribunJatim.com, Minggu (26/1/2020).
Dia bahkan menyebutkan bagaimana timnya harus mengatur empat shift untuk satu hari, dan mereka harus kembali bekerja segera setelah makan.
Mereka bahkan akan dihukum jika mereka terlambat karena giliran kerja mereka juga.
"Apakah Anda pikir kita (dokter) tidak perlu hidup? Apa yang kalian lakukan?" terangnya lagi.
Staf tersebut rupanya tertekan melihat banyaknya pasien yang terinfeksi virus corona, bahkan melihat pasien-pasien yang tergeletak di lantai rumah sakit.
Tampak staf medis lain di sampingnya mencoba menenangkan staf medis pria tersebut. (garudea prabawati)
Berikut videonya.
Kematian tragis dokter tertular virus Corona menjadi sorotan dunia.
Dokter itu meninggal dunia setelah merawat pasien korban virus Corona selama sembilan hari.
Kematian dokter tersebut membuat pemerintah langsung ambil tindakan.
Diketahui, dokter tertular virus Corona itu bernama Liang Wudong.
Ia merupakan dokter di Rumah Sakit di Provinsi Hubei Xinhua China.
Kematiannya menjadi kasus pertama, yakni tenaga medis yang tertular virus corona dari pasien.
Liang Wudong meninggal dunia pada Sabtu (25/1/2020) waktu setempat.
Dilansir dari Kompas.com (grup TribunJatim.com), saluran televisi China Global Television Network (CGTN) menyebut Wudong sebagai satu dari sejumlah dokter yang berada di garda terdepan dalam upaya Pemerintah Tiongkok menanggulangi penyebaran virus korona ( coronavirus).
loading...
"Liang Wudong, a doctor at Hubei Xinhua Hospital who had been at the front line of the #CoronavirusOutbreak battle in Wuhan, dies from the virus at age 62
(Liang Wudong, seorang dokter di Rumah Sakit Hubei Xinhua yang berada di garis depan pertempuran #CoronavirusOutbreak di Wuhan, meninggal karena virus di usia 62)," tulis akun @CGTN, dikutip TribunJatim.com, Minggu (26/1/2020).
Dikutip dari TribunSolo (grup TribunJatim.com), sebelum meninggal dunia, Liang Wudong mengeluh sakit dan sesak pada bagian dada.
Liang Wudong merupakan salah satu tenaga medis yang dikirim pemerintah China ke daratan Huabei, Xinhua, China.
Kejadian ini menjadi kasus pertama kematian staf medis karena terjangkit virus corona.
Pemerintah China kemudian mengirim tenaga medis tambahan dan relawan sosial untuk membatu penduduk lokal.
Sebanyak 450 tenaga medis militer dikirim pemerintah ke Provinsi Huabei Xinhua, China.
Sejumlah staf ini merupakan tenaga medis pilihan yang sudah memiliki banyak jam terbang.
Selain itu mereka terlatih mengalami bencana epidemik seperti SARS atau Ebola.
Pengiriman tenaga medis ini dimaksudkan untuk meringankan beban tim medis setempat.
Mereka dikabarkan kewalahan dan nyaris kelaparan tiap hari karena merawat pasien yang membludak.
Sebelumnya, pemerintah China telah mengupayakan pencegahan penyebaran virus ini dengan menutup transportasi publik.
Karantina atau isolasi juga diberlakukan kepada kota-kota yang positif terjangkit wabah.
Pemerintah juga menutup beberapa lokasi rujukan wisatawan yaitu Tembok Besar China dan Disneyland.