Sempat Dilarang Kerja karena Hamil, Perawat yang Meninggal akibat Covid-19 Tetap Ingin Rawat Pasien
SURABAYA, KOMPAS.com - Ari Puspitasari, perawat Rumah Sakit (RS) Royal Surabaya yang meninggal dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19, sempat dilarang bekerja karena hamil. Tapi, Ari tetap memaksa bekerja karena ingin merawat pasien. "Manajemen rumah sakit memang sempat melarang, meminta almarhumah untuk berhenti bekerja sementara karena kehamilannya, namun almarhumah meminta tetap bekerja," kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyunadi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (19/5/2020) malam. Karena memaksa tetap bekerja, manajemen RS Royal Surabaya memindahkan Ari ke tempat perawatan pasien umum.
Saat dipindahkan, Ari belum menunjukkan gejala terpapar Covid-19. Indikasi terinfeksi Covid-19 muncul setelah perawat itu mengambil cuti. "Cuti dapat 4 hari, baru ada indikasi," jelasnya. Ari pun menjalani rapid test virus corona baru atau Covid-19 sebanyak dua kali. Hasil kedua rapid test itu dinyatakan nonrekatif. Setelah itu, Ari menjalani tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR). Hasil tes menyatakan Ari positif Covid-19. Setelah dinyatakan positif Covid-19, Ari dirujuk ke Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) dr Ramelan Surabaya pada 15 Mei 2020.
Namun, Ari meninggal pada Senin, 18 Mei 2020. "Almarhumah dirawat sejak 15 Mei lalu, rujukan dari Rumah Sakit Royal Surabaya. Almarhumah meninggal dalam kondisi hamil 5 bulan," kata Humas RSAL dr Ramelan Surabaya, drg Aldiah ketika dikonfirmasi. Sebelum dinyatakan meninggal, sebuah video yang memperlihatkan Ari dibawa ke ruang perawatan khusus sempat viral di media sosial. Ari yang terbaring di tempat tidur menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator). Tempat tidur itu didorong beberapa perawat ke dalam lift. Saat memasuki lift, terdengar beberapa tenaga kesehatan menangis dan memanggil nama Ari beberapa kali.
Bahkan, salah satu tenaga kesehatan terlihat lemas dan tak kuasa berdiri. Tenaga keehatan lain terlihat menopang rekannya itu. Proses pelepasan jenazah perawat yang sedang hamil empat bulan itu juga berlangsung penuh haru. Seluruh tenaga kesehatan terlihat memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah Ari. Mereka berkumpul di depan rumah sakit dan memberikan hormat saat mobil jenazah keluar meninggalkan ruang perawatan jenazah di RSAL dr Ramelan Surabaya.
sumber:kompas